Jumat, 23 Desember 2011

Lovely in Rain part #1

Main cast : yesung & Han Yevi
Genre : Yadong 18+
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

[author pov]
Sebuah kisah yang ku rasa telah membuat kehidupan ku berubah 180derajat,yah..mungkin itu memang benar. Namaku Han-Yevi. Teman-teman memanggilku yevi. Bisa di bilang aku ini termasuk salah satu mahasiswi teladan di kampus ku. Kehidupan ku biasa-biasa saja,tidak ada yang istimewa dari ku. Namun semua itu kini telah berubah!

Seperti yang ku bilang tadi, 180 derajat!. Jungkir balik ama kehidupan lama ku. Semua berawal ketika aku ,tak sengaja bertemu dengan yesung.

Sudah lama aku menaruh rasa pada namja satu ini. Namja yang paling populer n familiar. Semua yeoja di bikin klepek-klepek olehnya. Sayangnya dia begitu dingin terhadap yeoja. Hanya yeoja beruntung aja yang bisa jadi kekasihnya. Namun semenjak kejadian itu definisi ku bahwa dia adalah seorang namja yang dingin terhadap para yeoja berubah. Tak pernah ku tau bahwa sebenarnya dia seorang yang penuh perhatian dan dapat membuat yeoja sepertiku nyaman di dekatnya.
[author pov end ]

Hujan mengguyur kota seoul siang ini. Jam kuliah sebenarnya sudah selesai sejak 1 jam yang lalu. Dan aku masih terjebak di kampus, tidak bisa pulang. Dan sialnya, Aku lupa membawa payung. Sebenarnya bisa saja aku pulang dalam kondisi hujan deras seperti ini, tapi jadwal ku hari ini presentasi. Itu mengharuskan ku untuk membawa notebook kecil kesayangan ku. Sayang jika notebook ku ini basah jika aku pulang dalam kondisi hujan deras seperti ini.

Aku masih menunggu. Berdiri seorang diri di depan gerbang kampusku. Berharap hujan segera reda. Tap… tap… tap, kudengar langkah kaki dari koridor. “Siapa yang belum pulang?”pikir ku. “ku kira cuma aku yang masih tertinggal disini”

Dari jauh kulihat sesosok seseorang sedang berjalan di kegelapan koridor kampusku. Dia menggunakan kaos putih dengan jaket hitam yang membuat perpaduan yang serasi. “Yesung???” ucapku pelan. “kenapa jam segini dia belum pulang”pikir ku

Dia berjalan ke arahku. Aku gugup. Jantungku tak henti-hentinya berdegup kencang. Secara namja daebak, idola para yeoja di kampusku sedang berjalan menghampiriku. Hanya kami berdua yang masih tertinggal dikampus ini.
“kau belum pulang?” tanyanya dingin
“yee…”jawab ku singkat. Aku tidak tau apakah ia dapat mendengar degup jantungku saat ini. Yang jelas degupan ini semakin lama semakin kencang. Setelah dapat ku lihat sempurna wajah tampannya yang putih mulus sedang berdiri dihadapan ku. Wajah yang selama ini hanya dapat kulihat dari jauh.
“nunggu jemputan?”tanyanya lagi
“ani..”
“aku mau pulang, kau mau ikut?”
“nee…???” jawab ku sedikit bingung. “Apakah barusan aku salah dengar atau telingaku yang rada bermasalah. Yesung mengajakku pulang? Oh tuhan… jika ini mimpi ku mohon jangan bangunkan aku”ucap ku dalam hati
“mau ikut atau tidak!?! Tanya nya lagi. Kali ini dengan nada agak memaksa. “atau kau ingin sampai malam menunggu disini!”
“ye…aku mau..aku mau” jawabku. Tentunya aku tak ingin berlama-lama menunggu di sini. Sudah seorang diri ditambah suasananya yang dingin membuat ku ingin cepat-cepat pulang dan bergelut diranjang dengan selimut ku yang hangat. “tapi rumah ku jauh” ucap ku
Dia tak menjawabku. Dia sibuk sendiri. Ditariknya sleting kancing jaketnya hingga atas dagu. “Omo…dia lebih tampan jika seperti ini” pikir ku
“tunggu sebentar”ucapnya. Ditengah hujan dia berlari menuju parkiran. Dihidupkannya motor Ninja XX225cc hitam krom dengan motiv garis putih dan biru miliknya. “ayo cepat naik”ajaknya
Akupun mengikuti ucapannya. Ku letakkan tas selempangku kesamping supaya tidak terlalu basah nantinya. Aku berpegangan dengan besi belakang motornya. “tangan mu?” ucapnya “sudah kok, aku sudah berpegangan nih”jawab ku.
“aish, pabu”jawabnya. Diambilnya kedua tangan ku kemudian diletakkannya menyilang dipinggangnya. Secara otomatis badan ku ikut maju. Menempel pada punggunggungnya.  Sekarang aku sudah mendekapnya dari belakang. “ach… mimpi apa aku semalam. Hari aku dapat dengan mudah memeluk namja pujaanku selama ini, meskipun hanya dari belakang”pikirku

Aku sendiri bener-bener ngga nyangka! Ini merupakan anugrah Tuhan yang paling terindah buat ku, Thanks God. Dikemudikannya motornya menembus hujan yang sangat deras. 40, 50, hingga 60km/jam. “hei, pelan-pelan”ucapku “aku takut”. Dia diam tak menggubrisku. Di tambahnya kecepatan motornya hingga 80km/jam. Reflexs ku kencangkan pelukanku pada pinggangnya. Aku benar-benar takut. Aku bersembunyi dibelakangnya. Kupejamkan mataku, berharap semoga saja aku selamat sampai rumah.

Beberapa menit kemudian kami sampai. Hujan masih mengguyur dengan sangat deras. Badan ku basah kuyup. “sebentar… dimana kita?ini bukan rumah ku?”ucapku. Ditariknya tanganku mengikutinya “ayo cepat masuk, nanti kau sakit klo lama-lama diluar”jawabnya. Diajaknya aku masuk kesebuah rumah dengan tipe minimalis. “Apakah ini rumahnya?”pikirku “hey, kau bawa aku kemana?aku mau pulang!”
“ini rumah ku”jawabnya singkat “tunggu hujannya reda dulu, nanti kau ku antar pulang. Coba lihat dirimu sekarang, kau sudah seperti tikus yang jatuh ke got”ucapnya sambil tersenyum. “aigo… manissssssnya… tak ku sangka ternyata dia bisa tersenyum juga” ucapku dalam hati. “oke baiklah, menunggu sebentar hingga hujannya reda. Ku rasa tidak masalah”

Ku lihat sekeliling rumahnya. Barang-barangnya tersusun dengan rapi. Tak ku sangka seorang namja seperti dia dapat mengurus rumahnya hingga nyaman seperti ini. Dibukanya jaketnya yang basah. Menyisakan kaos putihnya. Kemudian ia masuk kesebuah kamar. Ditinggalkannya aku seorang diri di ruang tamu. Aku menggigil. Badanku bergetar. Ku kepal kedua tangan ku didada. Ku tiup-tiup berharap dapat mengurangi rasa dingin ku.

Selang beberapa saat dia kembali dengan membawa sebuah handuk. Tapi kali ini ia tidak mengenakan kaosnya. Ia telanjang dada. Dapat kulihat perut sixpack miliknya. “Ah, tak kusangka selain tampan tubuhnya pun sangat atletis”pikir ku “ini, keringkan dulu badan mu”ucapnya membuat lamunanku buyar

[yevi pov]
Ku ambil handuk itu dari tangannya. Bergegas ku keringkan badan ku. Mulai dari tangan, leher, sampai rambut. Ku lepas ikat rambut ku yang basah, ku biarkan rambut ku yang panjang terurai dengan bebasnya. Aku asik sendiri, tak ku sadari seorang namja tengah memandangku sejak tadi..
[yevi pov end]

[yesung pov]
Ku pandangi yeoja satu ini dengan seksama. Mulai dari atas hingga bawah. Baru kusadari ternyata dia lumayan cantik. Apalagi rambutnya yang basah di urai, membuatnya terlihat lebih sexy. Matanya, hidungnya, betis indahnya, kulitnya yang putih bersih, dan tidak ketinggalan dadanya yang membusung indah yang sesekali terlihat dari belahan kaos ketatnya yang basah. Terus terang saja si kecil di balik celanaku mulai bangun menggeliat, ditambah wangi tubuhnya yang membuat terangsang birahiku. “Ach… Kenapa aku baru sadar ada yeoja secantik ini dikampusku”. Pikir ku . “dan bibinya, omo… tipis dan berwarna alami. Ingin sekali aku melumatnya. Dapat ku pastikan yeoja ini pasti belum pernah merasakan yang namanya pacaran apalagi ciuman”pikir ku
[yesung pov end]

“mian… lantai rumah mu jadi basah”ucap ku.
“ah… ye, gwenchana..”
Ku kembalikan handuk yang tadi di berikannya pada ku.

Dia kembali kekamarnya dengan membawa handuk yang ku berikan tadi. Ku perhatikan seluruh sudut diruangan itu. Tidak banyak barang-barang. Di ruang tamu hanya ada sofa dan meja, dengan beberapa buah bunga hias di tiap sudutnya. Beralih keruang tengah, ada televisi, kursi santai dan meja belajar. 
“kau mau minum apa?tannyanya membuat aku tersentak dari lamunanku. Ia masih tidak memakai baju “apakah dia tidak merasa dingin”pikirku dalam hati. “ahh.. terserah”
Dibawakannya 2 buah cangkir. Satu untuk ku dan satunya lagi untuk dia sendiri. “hmm…coklat panas, kesukaanku”ucapku sambil tersenyum “kamsahamnida”

dia mengajak ku untuk pindah ke ruang tengah sambil nonton TV. Aku pun tidak menolak dan mengikutinya masuk setelah dia mengunci pintu depan. Sambil ngemil hidangan kecil dan minuman yang dibuatnya, kami ngobrol-ngobrol.
“rumah mu sepi?”Tanya ku
“ye, aku cuman tinggal sendirian disini. Appa dan amma ku di luar negeri mengurus perusahaan keluarga”
“och…” jawabku
niat ingin mengambil cokelat panas ku yang kuletakkan di atas meja, tak sengaja tangan kami bertemu. Kami berdua saling berpandangan. Entah kenapa ketika Kutatap matanya, ada rasa kehangatan yang kurasakan. . Kami saling bertatapan mata dan terdiam beberapa saat.

- tobe continue -

1 komentar: